RSS
 
  1. Bahan Kimia di Bidang Industri

 
  • Bahan Kimia Cat

 
Cat adalah suspensi dari padatan yang terbagi halus (terdispersi) di dalam suatu cairan. Padatan tersuspensi itu disebut pigmen, yang berfungsi untuk melindungi permukaan.

 
Untuk daya kerja yang bagus, cat harus mengandung bahan-bahan berikut :

 
Pigmen.Pigmen adalah material berwarna tak tembus cahaya yang ada di dalam cat.

 
Medium Pendispersi. Zat ini berfungsi mendispersikan pigmen dari cat. Zat ini bersifat volatil (mudanh menguap) dan non korosif.

 
Pengering (Dries). Zat ini adalah senyawa-senyawa logam (0.5% – 2%) yang merupakan pembawa oksigen dan membantu didalam pengeringan medium dengan mentransfer oksigen (oksidasi oksigen)

 
Tiner. Zat ini membantu terjadinya permukaan licin pada proses pengecatan sehingga terbentuk lapisan cat yang sama dan merata. Zat ini antara lain : benzana dan naftalena. Zat ini mudah menguap dan terbakar.

 
Zat pengisi. Lempung China, Talk, BaSo, dll ditambahkan untuk meningkatkan daya tahan pigmen.

  
Bahan Kimia Belerang

 
Salah satu produk industry kimia yang mengandung unsure belerang adalah asam sulfat. Dalam kehidupan sehari-hari asam sulfat dipakai sebagai cairan pengisi aki. Selain digunakan sebagai pengisi aki, asam sulfat juga digunakan pada industry tekstil, pupuk, minyak bumi bahan peledak, dll.

 
Ada 2 macam proses untuk membuat asam sulfat secara besar-besaran yaitu :

 
  • Proses Kamar Timbal

 
Disebut kamar timbal karena dalam proses ini digunakan ruangan-ruangan besar yang dindingnya dilapisi dengan timbak (Pb). Lapisan timbal tipis (〖PbSO〗_4 yang tahan terhadap asam sulfat.

 
Secara singkat, tahapan dalam proses kamar timbal sebagai berikut :

 
  1. Belerang (S) dibakar dan dihasilkan gas 〖SO〗_2
  2. Gas 〖SO〗_2 yang terbentuk dialirkan ke dalam ruangan, berturut-turut menara Glover, kamar timbale, dan menara Gay-Lussac.
  3. Reaksi oksidasi 〖SO〗_2 dengan O_2 dari udara dengan katalisator NO dan 〖NO〗_2 dihasilkan Gas 〖SO〗_3
  4. 〖2SO〗_2+ O_(2 ) □(→┴〖NO+ NO〗_2 ) 〖2SO〗_3 
  5. Gas 〖SO〗_3 bereaksi denagn H_2 O membentuk H_2 〖SO〗_4. Reaksi ini terjadi di kamar timbale dan menara Glover.
  6. Uap nitrosa (NO dan 〖NO〗_2) yang keluar dari kamar timbale dapat dimanfaatkan kembali. Uap nitrosa yang keluar dari kamar timbal, dialirkan ke menara Gay Lussac unutk dilarutkan dalam asam sulfat encer yang terbentuk dalam menara ini. Larutan uap nitrosa dalam asam sulfat ini disebut nitrosil sulfat.
  7. Kepekatan asam sulfat yang dihasilkan di kamar kurang lebih 62.5 % dan di menara kurang lebih 77,6%. sebagai katalis dalam proses ini adalah gas NO yang tiap kali dapat diperoleh kembali.
  • Proses Kontak

 
Reaksi pembuatan asam sulfat melalui proses kontak tak jauh berbeda dengan proses kamar timbal, tapi katalis yang dipergunakan adalah platina (Pt).

 

 Dengan melewatkan suatu campuran gas 〖SO〗_2 dan O_2 di atas katalis Pt panas pada kira-kira 400°C dihasilkan gas 〖SO〗_3. Gas 〖SO〗_3 yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan air membentuk asam sulfat. Pada awal abad 19, proses kontak ditemukan. Namun proses ini dipandang kurang menguntungkan karena beberapa alasan yaitu :

 
  • Keperluan akan asam sulfat pekat belum banyak

 
  • Mahalnya harga Platina (Pt)

 
  • Pengetahuan tentang katalis masih kurang

 
  • Perkembangan teknologi kimia masih lamban

 

 

 
2. Bahan Kimia di Bidang Pertanian

 
  • Unsure Hara dan Pupuk

 
Dari sekian banyak jumlah dan jenis pupuk unsure hara hanya 16 unsur (unsure esensial) yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Dari 16 unsur tersebut, 3 diantaranya bukan berasal dari tanah yaitu : Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). sementra 13 lainnya berasal dari tanah.

 
Unsure hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsure makro, antar lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg. unsure hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit yaitu : Cl, Fe, Mn, Zn, B, dan Mo.

 
Apabila suatu tanaman tak mendapat unsure hara N, P, K, dan Ca maka tumbuhan itu akan mati. Berikut ini meruapakan peran dan gejala kekurangan N, P, K, dan Ca pada tanaman :


 
1. Nitrogen (N) Memacu pertumbuhan tanaman, terutama fase vegetative, berperan dalam pembentukkan klorofil, lemak, protein dan persenyawaan lain Daun menguning lalu mengering. Jaringan tanaman mengering dan mati; Buah kecil dan kekuningan serta cepat matang.

 
2. Fosfor (P) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, sbg bahan dasar protein (ATP & ADP), membantu asimilasi dan respirasi, mempercepat proses pembungaan dan pembuahan, serta pemasakan biji dan buah. Daun berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap kemerahan; tepi daun, cabang dan batang berwarna merah ungu lalu berubah menjadi kuning, kecil, jelek, cepat matang, dll.

 
3. Kalium (K) Membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, pembentuk antibody tanaman. Daun mengkerut atau keriting dan timbul bercak-bercak merah cokelat lalu kering dan mati; buah tumbuh tidak sempurna; kecil; tak tahan simpan.

 
4. Kalsium (Ca) Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji, menguatkan batang, menetralisir senyawa-senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ke tulang daun; kuncup tanaman muda mati atau jika ada warnya berubah.

 

 

 
Jika ketersediaan unsure hara di dalam tanah tak mencukupi kebutuhan tanaman, maka harus ditambah pupuk. Pemberian pupuk mempunyai fungsi :

 
  • Menambah kesuburan tanah

 
  • Mengganti unsure-unsur yang hilang karenanya hanyut dalam air

 
  • Mengganti unsure-unsur yang terbawa dalam panen

 
Ada 2 jenis kelompok pupuk, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organic.

 
Contoh pupuk anorganik adalah fosfat, urea, ZA, dan NPK. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan sifat tanah sehingga menurunkan produktivitas lahan dan mempengaruhi produksi.

 
Pemberian pupuk anorganik dipadukan dengan pupuk organic dapat meningkatkan produktivitas tanaman . secara kualitatif, kandungan unsure hara dalam pupuk organic tak lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun, penggunaan pupuk organic secara terus menerus dapat menjadikan kualitas tanah lebih baik disbanding anorganik.

 
Ada banyak jenis pupus organic yang beredar di pasar. Berikut ini beberapa jenis pupuk organic yang ada di pasar :

 
  • Pokon Organic Mineral. Pupuk ini berbentuk padat dan terbuat dari limbah hewan yang dilapukkan.

 
  • Bio Fertilizer. Pupuk organic cair, ini dibuat dari kompos sampah kota, limbah pertanian, dan pupuk kandang.

 
  • Green Asri. Pupuk ini merangsang pertumbuhan dan kesuburan tanaman.

 

 

 
Pestisida dan Efek Negatif dan juga Manfaatnya

 
Pestisida diklarifikasikan dalam beberapa jenis. Table dibawah ini akan menjelaskan beberapa jenis pestisida berdasarkan jenis hama sasaran :

 

 

 

 
Insektisida : Mengendalikan serangga. contoh : Ragent, Dursban, Sherpa

 
Fungtisida : Mengendalikan jamur. contoh :  Dithane M45, Daconil

 
Herbitisida : Mengendalikan gulma. contoh : Round up, DMA 6

 
Bakteritisida : Mengendalikan bakteri. contoh : Agrept, Starner, Kasumin

 
Rodentisida : Mengendalikan tikus.contoh : Klerat, Petrokum

 
Nematisida : Mengendalikan nematode. contoh : Furadan 3 G, Rugby 10 G

 
Moluksida : Mengendalikan siput. contoh : Siputox 5G, Boss 250, EC

 

 

 
Penggunaan pestisida yang kurang bijaksana akan menimbulkan berbagai efek negative, khususnya kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan.

 
Burung-burung yang makannya tergantung pada serangga, banyak yang mati karena akumulasi residu insektisida di dalam tubuh serangga. Kematian akibat residu insektisida juga dialami oleh kelelawar, elang, alap-alap, burung hantu, bangau, dan burung pemakan udang.

 
Burung-burung yang terkontaminasi pestisida Polychlorimated Biphenly akan memproduksi teller dengan kulit yang tipis. Ketipisan kulit telur sangat pengaruhi pada daya tetas anak burung. Efek negative peptisida tak mungkin dihilangkan sama seklai. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengurangi hingga seminimal mungkin efek negatif ini melalui penggunaan pestisida secata proporsional.

 

 

 

3. Bahan Kimia di Bidang Kesehatan

 
Obat memiliki sifat ganda, yaitu di satu sisi dapat bersifat sebagai obat (sifat farmakologi) dan sisi lain daoat bersifat racun (sifat toksikologi). Obat akan bersifat sebagai obat apabila digunakan secara tepat dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jika obat tidak digunakan secara tepat maka obat akan bersifat racun.

 
Table dibawah ini akan menjelaskan tentang beberapa tipe obat yang penting.

  
1 Penghilang/Pengurang rasa sakit Aspirin (Asam asetil salisilat) Beraksi sebagai analgesic dan sebagai antipiratik.

 
2 Stimulant Kafein Stimulant ringan. Kafein ditemukan di dalam kopi, teh, cokelat.

 
3 Hormone Progesterone Zat ini adalah hormone kewanitaan yang dihasilkan secara alami. Zat ini kemudian dibuat sintetiknya dalam bentuk pil untuk control kelahiran.

 
4 Narkotik Morfin Obat penenang dan peringan rasa sakit. Termasuk obat adiktif, sehingga penggunaannya sangat diawasi.

 
5 Antihistamin Prometasin Menyembuhkan alergi.

 
6 Antibiotic Pinisilin-G Dihasilkan oleh microorganisme dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan / membunuh microorganism lain.

 
7 Adstrigen Plumbi Acetas Menciutkan selaput lendir :

 
Di usus sebagai obat anti diarrhea. Di kulit sebagai penyembuh luka.

 
8 Analgetik Antipiretik Acetaminophehum Acidum Analgetik : mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

 
Antipiretik : menurunkan suhu tubuh yang tinggi.

 
9 Analgetik-Narkotik Hydromorphini Hydrochloridum Metadon Memiliki daya penghalang rasa nyeri yang besar, menimbulkan perasaan nyaman (euphoria), menimbulkan kantuk (mengurangi kesadaran), dan berefek adikasi (ketagihan).

 
10 Anestetik Chlorbutanolum (local)

 
Chloroform (umum) Penghilang rasa anesthesia.

 
11 Antasid Alumunii Hydroxydum Colloidale

 
Magnesia Carbonas Menetralkan asam lambung

 
12 Antifungi Acidum Salicilicum Membunuh atau menghilangkan jamur

 
13 Antitusif Ammoni Chloridum

 
Codeinum dan garamnya Mengobati penyakit batuk

 

 

 
4. Bahan Kimia Radioaktif

 
Peristiwa Peradioaktifan

 
Peristiwa peradioaktifan adalah peristiwa yang terjadi pada inti atom tak stabil yang mengalami perubahan secara spontan, disertai pembentukan unsure baru yang lebih stabil dan pelepasan satu atau lebih partikel sub atom dalam bentuk sinar alfa, beta, atau gama. Unsure dengan inti atom tak stabil seperti itu disebut unsure radioaktif (radiosotop). Sinar alfa, beta dan gama memiliki sifat yaitu :

 
Sinar alfa memiliki kecepatan kira-kira 1/10 sampai 1/1000 kali kecepatan cahaya dengan daya tembus yang kecil sehingga dapat ditahan oleh selembar kertas.

 
Sinar beta memiliki kecepatan hampir sama dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya fan memiliki daya tembus yang lebih besar sehinga hanya dapat ditahan selapis logam.

 
Sinar gama memiliki kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya dan memiliki daya tembus yang sangat besar sehingga hanya dapat ditahan oleh timbale yang tebal atau selapis beton. Sinar gma di kosmos sebagain terjadi akibat pertemuan partikel electron dan positron.

 

 

 
Manfaat dan Efek radioaktif

 
Salah satu kegunaan radiosotop di bidang keseharan/kedokteran adalah untuk membunuh sel-sel kanker atau mencegah pertumbuhan sel kanker. Untuk keprluan ini digunakan Radium (Ra) atau Kobalt (Co-60). Co-60 dapat memancarkan sinar gama.

 
Sinar-sinar radioaktif mempunyai daya mengionkan atom atau molekul yang dilaluinya. Jika molekul di dalam tubuh kita berubah structure oleh radiasi partikel sub atomic, maka dapat terjadi malfungsi sistem tubuh (sakit). Inilah salah satu efek negative dari penggunaan unsure radioaktif. Dampak biologis yang dapat ditimbulkan oleh radiasi, diantaranya : kehilangan selera makan, rambut rontok, muntah, diare, pendarahan, kemandulan tetap pada wanita, kemandulan 3-4 tahun pada laki-laki, kanker, leukemia, dan kematian.

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment